KEBIASAAN BURUK SAAT MEMASAK YANG HARUS DIJAUHI

Memasak merupakan kegiatan rutin yang setiap hari pasti dilakukan baik oleh ibu rumah tangga, anak kost apalagi penjual baik diwarung makan atau resto modern. Namun tahukan kita bahwa beragam aktivitas kita didapur tersebut rupanya ada yang harus kita jauhi atau selama ini mungkin diantara kita menganggap kebiasaan ini biasa saja namun berdampak kurang baik.

Apa saja kebiasaan buruk memasak yang harus ditinggalkan, silahkan disimak berikut ini seperti yang saya kutip dari salah satu postingan member kaskus :

Kebiasaan Memanaskan Minyak Sampai Berasap

Memasak
Rata-rata sebuah resep masakan tahapannya dimulai dengan memanaskan minyak di wajan. Biasanya perlu waktu untuk memanaskan minyak, jadi kita kerjakan sesuatu yang lain sambil menunggu minyak panas. tahu-tahu Anda melihat asap, yang berarti wajan sudah panas dan siap untuk masak, benar kan ? Ternyata salah. Banyak minyak yang rasanya buruk sesudah dipanaskan atau melewati titik asap. Selain itu, ketika minyak dipanaskan sampai mencapai titik asap atau dipanaskan ulang berkali-kali, minyak mulai pecah, merusak antioksidan yang berkhasiat di dalam minyak dan membentuk senyawa berbahaya. tapi, titik asap minyak hanya range temperatur ( titip asap minyak zaitun antara 365 derajat Fahrenheit dan 420 derajat fahrenheit ), bukan angka mutlak, karena banyak faktor yang berefek pada senyawa kimia minyak. Anda bisa memasak secara sehat dan aman dengan minyak apa saja dengan tidak memanaskannya sampai berasap. Hanya panaskan sampai mendidih kecil saja.

Kebiasaan Terlalu Banyak Mengaduk Makanan
Salah satu cara untuk mencegah gosong, kita sering tergoda untuk mengaduk terus makanan, padahal terlalu banyak mengaduk itu buruk. Mengaduk menghambat pencokelatan yang meningkatkan aroma dengan membiarkan makanan berada di permukaan panas dan menghancurkan makanan. Tahan godaan terus mengaduk kecuali diharuskan secara khusus dalam resep.

Kebiasaan Mengisi Wajan Terlalu Penuh
Memasak juga perlu sedikit kesabaran. Mungkin akan lebih cepat jika mengisi wajan sampai ke batas atas dengan ingredien, tapi melakukan hal ini justru dapat memperlambat pematangan dan menghasilkan lapisan tebal makanan hancur di dasar wajan. Jika ingin menumis, mengisi wajan terlalu penuh bisa membuat makanan jadi lembek, tidak garing seperti yang anda harapkan. Hal sama juga berlaku untuk masak daging. Memasukkan terlalu banyak daging ke dalam panci menurinkan temperatur panci terlalu cepat, yang dapat membuat lengket dan sejumlah banyak masalah. Masukkan makanan secukupnya. anda memang menggunakan waktu ekstra, tapi menghasilkan makanan yang jauh lebih baik.

Kebiasaaan Tidak Mengistirahatkan Daging
Bila anda lapar dan ingin segera makan steak yang baru diangkat dari grill. Tunggu dulu. Biarkan daging istirahat sebelum memotongnya. Dengan mengistirahat daging, sari daging diedarkan ke seluruh daging dan Anda akan mendapatkan daging yang lebih juicy. Terlalu cepat memotong daging membuat sari daging keluar ke talenan dan tidak berakhir di daging. Istirahatkan potongan daging yang lebih kecil untuk waktu yang lebih singkat, misalnya 5 sampai 10 menit. Istirahatkan potongan daging yang lebih besar untuk waktu lebih lama. Untuk kalkun utuh misalnya, istirahatkan lebih dari 20 menit.

Kebiasaan Membilas Daging Sebelum Dimasak
Membilas daging di sink mungkin bisa menghilangkan slime ( lendir ), tapi mencemari sink dengan bakteri yang dapat berpotensi menyebabkan penyakit yang ditularkan lewat makanan. lap daging dengan handuk kertas (paper towel) untuk menghilangkan residu yang tidak diinginkan.

Kebiasaan Menggunakan Wajan Anti Lengket Pada Panas Tinggi
Kecilkan api ketika menggunakan wajan anti lengket. Temperatur tinggi dapat menyebabkan lapisan wajan melepaskan PFC ( perfluorocarbons ) dalam bentuk asap. PFC dikaitkan dengan kerusakan liver dan masalah perkembangan. Cek dengan produsen wajan untuk mengetahui temperatur yang dianjurkan.

Kebiasaan Menggunakan Alat Logam Pada Wajan Anti lengket
Peralatan masak dari logam bisa menggores permukaan wajan, yang bisa menyebabkan anda makan PFc di dalam lapisan antilengket. Gunakan sodet karet atau kayu tahan panas ketika masak dengan wajan anti lengket.

Kebiasaan Memblender Cairan Panas
Memblender cairan panas bisa membuat cairan meledak mengenai anda. Kebanyakan blender dilengkapi dengan stopper yang bisa dilepas di atasnya. tidak melepas stopper ini bisa membuat cairan muncrat. Untuk menurunkan tekanan, lepas stopper dan tutup lubang dengan handuk yang dilipat agar tidak berantakan. Atau hindari blender cairan panas sama sekali.

Kebiasaan Meletakkan Piring Pyrex Pada Pemanggang
Pan pyrex baik untuk membuat casserole, tapi gunakan pan logam jika resep Anda meminta pemanggangan, walau hanya sebentar saja. pyrex tidak dirancang untuk menahan panas dari pemanggang. Jika terlalu panas, pyrex bisa pecah dan anda harus mengulang dari awal. Bahkan harus membersihkan makanan yang tumpah di panggangan.

Kebiasaan Mengocok Secara Berlebihan
Bila membuat adonan untuk baking, atau segala sesuatu dengan jumlah tepung banyak. Anda ingin semuanya teraduk rata. Dan anda lalu mengocoknya. Mengocok terlalu lama itu tidak baik. Aksi mekanik dari mengocok menyebabkan terbentuknya gluten di dalam tepung, membuat adonan menjadi keras. Jadi, kocok pelan sampai rata, lalu letakkan mixer.

Nah sekian postingan Kebiasaan Buruk Saat Memasak Yang Harus Dijauhi, semoga membuat kita terinpirasi untuk meninggalkan kebiasaan buruk pada saat memasak demi kesehatan yang lebih baik, semoga bermanfaat

Sumber Artikel : http://www.kaskus.co.id/thread/000000000000000015434629/10-kebiasaan-buruk-memasak-yang-harus-ditinggalkan/

Post a Comment for "KEBIASAAN BURUK SAAT MEMASAK YANG HARUS DIJAUHI"